jump to navigation

my site 18 January 2011

Posted by idhay30 in Uncategorized.
add a comment

This is my site:

home improvement 1

home improvement 2

auto

 

 

LOWONGAN CPNS DEPLU 21 July 2009

Posted by idhay30 in Uncategorized.
1 comment so far

Juli 19, 2009 pada 6:43 pm · Disimpan dalam D3, KARIR, KECEWA, KOMPLAIN, Lowongan cpns deptan, MARAH, MMI, Majelis Mujahidin Indonesia, Pengumuman, download soal soal cpns gratis, info, info beasiswa, info kesehatan, info pendaftaran, info pendaftaran Stan, internet, istri, kebebasan pers gombal, lowonbgan cpns, lowongan, lowongan D1, lowongan LSM, lowongan NGO, lowongan THL deptan, lowongan bank, lowongan bumn, lowongan cpns, lowongan d3, lowongan fresh graduate, lowongan hari ini, lowongan kerja, lowongan kerja 2008, lowongan kerja akunting, lowongan kerja bank, lowongan kerja bulan ini, lowongan kerja fresh graduate, lowongan kerja kontrak, lowongan kerja terbaru, lowongan kerja, info apa aja, lowongan magang, lowongan pertamina, lowongan pln, lowongan terbaru, makanan bermelamin, mencari pacar, mencari pacar baru, michael heart, nama bayi, nama bayi islami, nama nama bayi, nama nama bayi islami, ngalor ngidul, pacar gelap, parkiran, pemasaran, pendaftaran akpol 2009, pendidikan, perlu bantuan anda, pilkada, pilkada bandung, pilkada jatim, vacancy, vacancy, job opportunity

Departemen Luar Negeri (Deplu) Republik Indonesia membuka kesempatan kepada Warga Negara Indonesia pria dan wanita  yang memiliki integritas dan komitmen tinggi untuk menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III dan II untuk dididik menjadi Pejabat Dinas Luar Negeri (PDLN).

Pejabat Dinas Luar Negeri

  • Pejabat Diplomatik dan Konsuler (Diplomat/PDK)
    • Lulusan S1, S2, dan S3  menjadi CPNS Golongan III untuk dididik menjadi Pejabat Diplomatik dan Konsuler (Diplomat/PDK);
  • Bendaharawan dan Penata Kerumahtanggan Perwakilan (BPKRT)
    • Lulusan Diploma 3 (D3) menjadi CPNS Golongan II untuk dididik menjadi Bendaharawan dan Penata Kerumahtanggaan Perwakilan (BPKRT); dan
  • Petugas Komunikasi (PK)
    • Lulusan Diploma 3 (D3) menjadi CPNS Golongan II untuk dididik menjadi Petugas Komunikasi (PK).
Ketentuan Umum

  • Proses Seleksi Penerimaan CPNS Deplu Tahun Anggaran 2009 ini terbuka untuk semua Warga Negara Indonesia.
  • Bersedia mengikuti seluruh proses tahapan seleksi di Jakarta atas biaya sendiri.
  • Pelamar tidak diperkenankan menghubungi/berhubungan dengan pejabat/pegawai Deplu dalam kaitannya dengan proses seleksi.
  • Seluruh tahapan proses seleksi ini tidak dipungut biaya apapun.
Persyaratan Umum

  • Warga Negara Indonesia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, setia, dan taat kepada Pancasila, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  • Berkelakuan baik dan tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap.
  • Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai PNS/Anggota TNI/Polri atau diberhentikan tidak dengan  hormat sebagai pegawai swasta.
  • Tidak berkedudukan sebagai CPNS atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan tidak sedang terikat perjanjian/kontrak kerja dengan instansi lain.
  • Tidak bersuami/beristrikan seorang yang berkewarganegaraan asing atau tanpa kewarganegaraan.
  • Sehat jasmani dan rohani.
  • Bersedia menjalani ikatan dinas selama 5 (lima) tahun dan ditempatkan di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia atau negara lain yang ditentukan oleh Pemerintah.
Persyaratan Khusus

Pejabat Diplomatik dan Konsuler (Diplomat/PDK)

  • Berijazah Sarjana (S1), Magister/Master (S2), atau Doktor (S3):
    • Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Jurusan Ilmu Politik, Hubungan Internasional, Studi Kawasan, Ilmu Komunikasi/ Hubungan Masyarakat, Sosiologi, Ilmu  Pemerintahan, dan Administrasi Negara)
    • Ilmu Hukum dengan kekhususan di bidang Hukum Internasional, Hukum Bisnis, Hukum Perdata, Hukum Tata Negara, atau Hukum Administrasi Negara.
    • Ilmu Ekonomi (Jurusan Studi Pembangunan).
    • Sastra/Ilmu Pengetahuan Budaya (Arab, China, Inggris, Indonesia, Jepang, Perancis, Rusia, dan Spanyol).
    • Teknik Informatika
  • Lulusan Perguruan Tinggi Negeri, Perguruan Tinggi Swasta, atau Perguruan Tinggi luar negeri yang terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, dengan persyaratan IPK:
    • Sarjana (S1) minimal 2,75 (dua koma tujuh lima);
    • Magister (S2) minimal 3,00 (tiga koma nol nol); dan
    • Doktor (S3) minimal 3,00 (tiga koma nol nol).
  • Menguasai bahasa Inggris dengan baik (lisan dan tulisan) dan/atau bahasa Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB)/asing lainnya (Arab, China, Jepang, Perancis, Rusia, dan Spanyol).
  • Berusia maksimum:
    • 28 tahun pada tanggal 1 Desember 2009 (lahir setelah 30 November 1981) untuk tingkat Sarjana (S1);
    • 32 tahun pada tanggal 1 Desember 2009 (lahir setelah 30 November 1977) untuk tingkat Magister (S2);
    • 35 tahun pada tanggal 1 Desember 2009 (lahir setelah 30 November 1974) untuk tingkat Doktor (S3).

Bendaharawan dan Penata Kerumahtanggaan Perwakilan (BPKRT)

  • Berijazah Diploma 3 (D3): Jurusan Akuntansi
  • Lulusan Perguruan Tinggi Negeri, Perguruan Tinggi Swasta, atau Perguruan Tinggi luar negeri yang terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, dengan persyaratan IPK: minimal 2,75 (dua koma tujuh lima).
  • Menguasai bahasa Inggris dengan baik (lisan dan tulisan) dan/atau bahasa PBB/asing lainnya (Arab, China, Jepang, Perancis, Rusia, dan Spanyol).
  • Berusia maksimum 28 tahun pada tanggal 1 Desember 2009 (lahir setelah 30 November 1981).

Petugas Komunikasi (PK)

  • Berijazah Diploma 3 (D3):
    • Jurusan Teknik Telekomunikasi;
    • Jurusan Teknik Informatika;
    • Jurusan Teknik Komputer;
    • Jurusan Teknik Elektronika;
    • Jurusan Teknologi Informasi; dan
    • Jurusan Matematika.
  • Lulusan Perguruan Tinggi Negeri, Perguruan Tinggi Swasta, atau Perguruan Tinggi luar negeri yang terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, dengan persyaratan IPK: minimal 2,75 (dua koma tujuh lima).
  • Menguasai bahasa Inggris dengan baik (lisan dan tulisan) dan/atau bahasa PBB/asing lainnya (Arab, China, Jepang, Perancis, Rusia, dan Spanyol).
  • Berusia maksimum 28 tahun pada tanggal 1 Desember 2009 (lahir setelah 30 November 1981).
Pendaftaran

  • Melakukan registrasi online melalui situs rekrutmen CPNS Deplu yang ada di link di akhir pengumuman ini mulai tanggal 21 Juli 2009 dan mencetak formulir registrasi beserta pernyataan menyetujui ketentuan dan syarat yang ditetapkan.
  • Disamping melakukan registrasi online, peserta harus mengirimkan berkas lamaran kepada Panitia Seleksi Penerimaan CPNS Deplu Tahun Anggaran 2009 melalui Pos Tercatat mulai tanggal 21 Juli 2009 (CAP POS) dan berakhir pada tanggal 6 Agustus 2009 (CAP POS), serta sudah harus diterima Panitia selambat-lambatnya tanggal 10 Agustus 2009 (CAP POS), ditujukan kepada: Ketua Panitia Seleksi Penerimaan CPNS Deplu TA 2009
    • PO BOX 3206 JKP 10032 (untuk PDK)
    • PO BOX 3221 JKP 10032 (untuk BPKRT)
    • PO BOX 3235 JKP 10032 (untuk PK)
  • Setiap Pelamar hanya diperkenankan mengirimkan satu berkas lamaran dan mendaftar hanya untuk satu kategori seleksi PDK, BPKRT atau PK.
  • Registrasi online baru akan diproses setelah Panitia menerima berkas lamaran yang disampaikan melalui Pos Tercatat.
  • Panitia hanya menerima berkas lamaran yang disampaikan melalui PO BOX tersebut di atas dan tidak menerima format penyampaian lamaran lainnya.
  • Formulir Registrasi harus dilengkapi dengan melampirkan: (*)
    • Surat Pernyataan Menyetujui Ketentuan dan Syarat yang telah dicetak dibubuhi meterai Rp. 6.000,00;
    • Fotokopi KTP yang masih berlaku/Fotokopi Paspor bagi Pelamar dari luar negeri;
    • Daftar Riwayat Hidup terakhir;
    • Satu lembar fotokopi ijazah (D3, S1, S2, dan/atau S3) berikut transkrip nilai yang sudah dilegalisir (cap dan tanda tangan asli) oleh Dekan/Direktur Program atau Ditjen Dikti Depdiknas bagi lulusan Perguruan Tinggi Luar Negeri (Surat Keterangan Kelulusan/Ijazah Sementara dapat diterima, dengan syarat Pelamar dapat menyertakan Surat Pernyataan dari Pimpinan Universitas yang menyatakan bahwa pihak Universitas sudah dapat mengeluarkan Ijazah Asli yang bersangkutan pada saat akan mengikuti Ujian Tahap Akhir (Tes Pemeriksaan Psikologi dan Wawancara Substansi, serta Tes Penguasaan Teknologi Informasi/Komputer), yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada tanggal 26 – 30 Oktober 2009. Bagi Pelamar yang tidak dapat menunjukkan Ijazah Asli, maka yang bersangkutan dinyatakan gugur dan tidak dapat mengikuti Ujian Tahap Akhir); Catatan: bagi lulusan luar negeri yang memiliki transkrip nilai tidak berskala 4.0 harap melampirkan konversi transkrip nilai dengan skala 4.0 yang disahkan oleh Ditjen Dikti Depdiknas.
    • Fotokopi Akte Kelahiran;
    • Surat Keterangan Sehat dari dokter (terbaru);
    • Fotokopi tanda pencari kerja (kartu kuning Depnaker) yang masih berlaku;
    • Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang masih berlaku;
    • Pas foto terakhir ukuran 3×4 (berwarna) sebanyak 3 lembar: 1 lembar foto ditempel di formulir lamaran dan 2 lembar lainnya ditulisi nama Pelamar di bagian belakang foto.
  • Lamaran beserta lampiran tersebut pada butir (*) disusun rapi sesuai urutan di atas dalam map kertas jepit berlubang dengan warna:

    • Biru untuk S1 – PDK;
    • Kuning untuk S2 – PDK;
    • Putih untuk S3 – PDK;
    • Hijau untuk D3 – BPKRT; dan
    • Merah untuk D3 – PK.
  • Map lamaran beserta lampiran dimasukkan dalam amplop warna coklat dan ditulis pada pojok kiri atas kode lamaran PDK atau BPKRT atau PK.
  • Berkas lamaran yang tidak memenuhi persyaratan tersebut di atas tidak akan diproses.
  • Berkas lamaran yang diterima Panitia menjadi milik Panitia dan tidak dapat diminta kembali oleh Pelamar.
  • Pelamar diminta untuk tidak melampirkan dokumen-dokumen lain selain yang tersebut pada butir (*).
Tahapan dan Jadwal Seleksi

Seleksi penerimaan PDK, BPKRT dan PK dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

  • Seleksi Administratif;
  • Ujian Tulis Substansi dalam Bahasa Indonesia dan Inggris (meliputi masalah nasional, internasional dan pengetahuan umum) dijadwalkan akan dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2009 (PDK, BPKRT, dan PK). Tempat pelaksanaan ujian akan ditentukan kemudian;
  • Ujian Kemampuan/Penguasaan Bahasa Inggris atau Bahasa Asing Lainnya (Arab, China, Inggris, Jepang, Perancis, Rusia, dan Spanyol) berdasarkan pilihan peserta, dijadwalkan akan dilaksanakan pada tanggal 9 – 10 Oktober 2009. Tempat pelaksanaan ujian akan ditentukan kemudian;
  • Tes Pemeriksaan Psikologi dan Wawancara Substansi serta Tes Penguasaan Teknologi Informasi/Komputer dijadwalkan akan dilaksanakan pada tanggal 19 – 23 Oktober 2009. Tempat pelaksanaan ujian akan ditentukan kemudian;
  • Peserta yang lulus pada setiap tahapan ujian akan diumumkan melalui situs rekrutmen CPNS Deplu
  • Seleksi dilakukan dengan sistem gugur dan keputusan Panitia tidak dapat diganggu gugat.
Pengumuman Hasil Seleksi Administratif dan Pengambilan Kartu Tanda Peserta Ujian

  • Hanya Peserta yang telah melakukan registrasi online dan memenuhi seluruh persyaratan untuk melamar/persyaratan pendaftaran, yang akan diloloskan dalam tahapan Seleksi Administratif. Hasil Seleksi Administratif dijadwalkan akan diumumkan pada tanggal 24 Agustus 2009 melalui situs rekrutmen CPNS Deplu
  • Pelamar yang telah dinyatakan lolos tahapan Seleksi Administratif diwajibkan untuk mengambil Kartu Tanda Peserta Ujian (KTPU) sebagai syarat mengikuti Ujian Tulis Substansi.
  • KTPU harus diambil sendiri oleh peserta ujian di Pusdiklat Deplu, Jalan Sisingamangaraja No. 73, Jakarta Selatan, dengan menunjukkan kartu identitas diri.
  • Apabila Peserta mewakilkan pengambilan KTPU kepada pihak ketiga, maka diperlukan Surat Kuasa bermeterai dengan menunjukkan kartu identitas diri Peserta dan
  • Penerima Kuasa, serta menyerahkan fotokopi kartu identitas diri dimaksud.
  • Jadwal pengambilan KTPU dijadwalkan akan diumumkan kemudian melalui situs rekrutmen CPNS Deplu
Lain-Lain

  • Departemen Luar Negeri tidak bertanggung jawab atas pungutan atau tawaran berupa apapun oleh oknum-oknum yang mengatasnamakan Departemen Luar Negeri atau Panitia.
  • Peserta diharapkan tidak melayani tawaran-tawaran untuk mempermudah penerimaan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil Departemen Luar Negeri.
  • Bagi mereka yang telah dinyatakan lulus hingga tahapan terakhir seleksi, tetapi mengundurkan diri diwajibkan mengganti biaya yang telah dikeluarkan Panitia sebesar Rp 15.000.000,- (Lima Belas Juta Rupiah) untuk PDK dan Rp 10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah) untuk BPKRT dan PK.
  • Lamaran yang dikirimkan kepada Departemen Luar Negeri sebelum pengumuman ini dianggap tidak berlaku.
  • Informasi resmi yang terkait dengan Seleksi Penerimaan CPNS Deplu 2009 hanya dapat dilihat dalam situs rekrutmen CPNS Deplu. Para Pelamar disarankan untuk terus memantau situs dimaksud.

Understanding Buildings 7 July 2009

Posted by idhay30 in Uncategorized.
add a comment

Wood. Buildings constructed with wood have a very different set of characteristics, requiring a different line of questioning. Is the wooden structural system log, timber frame, or balloon frame construction? Evidence seen on the wood surface indicates whether production was by ax, adze, pit saw, mill saw (sash or circular), or band saw. What are the varying dimensions of the lumber used? Finished parts can be sawn, gouged, carved, or planed (by hand or by machine). Were they fastened by notching, mortise and tenon, pegs, or nailing? If nails were used, were they wrought by hand, machine cut with wrought heads, entirely machine cut, or machine wire nails? For much of the nineteenth century the manufacture of nails underwent a series of changes and improvements that are dateable, allowing nails to be used as a tool in establishing periods of construction and alteration. Regardless of region or era, the method of framing, joining and finishing a wooden structure will divulge something about the original construction, its alterations, and the practices of its builders. Finally, does some of the wood appear to be re-used or re-cycled? Re-used and reproduction materials used in early restoration projects have confused many investigators. When no identification record was kept, it can be a problem distinguishing between materials original to the house and later replacement materials.

Roofs. Exterior features are especially prone to alteration due to weathering and lack of maintenance. Even in the best preserved structures, the exterior often consists of replaced or repaired roofing parts. Roof coverings typically last no more than fifty years. Are several generation of roof coverings still in place? Can the layers be identified? If earlier coverings were removed, the sheathing boards frequently provide clues to the type of covering as well as missing roof features. Dormers, cupolas, finials, cresting, weathervanes, gutters, lightning rods, skylights, balustrades, parapets and platforms come and go as taste, function and maintenance dictate. The roof pitch itself can be a clue to stylistic dating and is unlikely to change unless the entire roof has been rebuilt. Chimneys might hold clues to original roof pitch, flashings, and roof feature attachments. Is it possible to look down a chimney and count the number of flues? This practice has occasionally turned up a missing fireplace. In many parts of the country, nineteenth-century roof coverings evolved from wooden shingles or slate shingles, to metal shingles, to sheet metal, and still later in the twentieth century, to asphaltic or asbestos shingles. Clay tiles can be found covering roofs in seventeenth and eighteenth-century settlements of the east coast as well as western and southwestern Spanish settlements from the same period. Beyond the mid-nineteenth century, and into the twentieth, the range and choice of roof coverings greatly expanded.

Floors. In addition to production and construction clues, floors reveal other information about the interior, such as circulation patterns, furniture placement, the use of carpets, floor cloths, and applied floor finishes. Is there a pattern of tack holes? Tacks or tack holes often indicate the position and even the type of a floor covering. A thorough understanding of the seasonal uses of floor coverings and the technological history of their manufacture provide the background for identifying this type of evidence.

Walls. Walls and their associated trim, both outside and inside, hold many clues to the building’s construction and changes made over time. The overall style of moldings, trim and finishes, and their hierarchical relationship, can help explain original construction as well as room usage and social interaction between rooms. Holes, scars, patches, nails, nail holes, screws and other hardware indicate former attachments. Are there “ghosts,” or shadow outlines of missing features, or trim attachments such as bases, chair rails, door and window casings, entablatures, cornices, mantels and shelves? Ghosts can be formed by paint, plaster, stucco, wear, weathering or dirt. Interior walls from the eighteenth and early nineteenth-century were traditionally plastered after grounds or finished trim was in place, leaving an absence of plaster on the wall behind them. Evidence of attachments on window casings can also be helpful in understanding certain interior changes. Other clues to look for include the installation of re-used material brought into a house or moved about within a house; worker’s or occupant’s graffiti, especially on the back of trim; and hidden finishes or wallpaper stuck in crevices or underneath pieces of trim. Stylistic upgrading often resulted in the re-use of outdated trim for blocking or shims. Unexpected discoveries are particularly rewarding. Investigators frequently tell stories about clues that were uncovered from architectural fragments carried off by rats and later found, or left by workers in attics, between walls and under floors.

Attics and Basements. Attics and basements have been known as collection points for out-of-date, out-of-style and cast-off pieces such as mechanical systems, furnishings, family records and architectural fragments. These and other out-of-the-way places of a structure provide an excellent opportunity for non-destructive investigation. Not only are these areas where structural and framing members might be exposed to view, they are also areas which may have escaped the frequent alteration campaigns that occur in the more lived-in parts of a building. If a building has been raised or lowered in height, evidence of change would be found in the attic as well as on the exterior. Evidence of additions might also be detected in both the attic and the basement. Attics frequently provide a “top-side” view at the ceiling below, revealing its material, manner of production and method of attachment. A “bottom-side” view of the roof sheathing or roof covering can be seen from the attic as well.

Basements generally relate more to human service functions in earlier buildings and to mechanical services in more recent eras. For example, a cellar of an urban 1812 house disclosed the following information during an investigation: first period bell system, identification of a servant’s hall, hidden fireplace, displacement of the service stairs, identification of a servants’ quarters, an 1850s furnace system, 1850s gas and plumbing systems, relocation of the kitchen in 1870, early use of 1890s concrete floor slabs and finally, twentieth century utility systems. While the earliest era had been established as the interpretation period, evidence from all periods was documented in order to understand and interpret how the house evolved or changed over time.

Mechanical, Electrical, Plumbing and Other Systems. Systems of utility and convenience bear close scrutiny during investigation. All historic buildings inhabited and used by people reveal some association, at the very minimum, with the necessities of lighting, climate control, water, food preparation, and waste removal. Later installations in a building may include communication, hygiene, food storage, security, and lightning protection systems. Other systems, such as transportation, are related to more specific functions of commercial or public structures. Although research into the social uses of rooms and their furnishings has borne many new studies, parallel research into how people actually carried out the most mundane tasks of everyday life has been fairly neglected. Utility and convenience systems are most prone to alteration and upgrading and, at the same time, less apt to be preserved, documented or re-used. Understanding the history or use of a building, and the history of systems technology can help predict the physical evidence that might be found, and what it will look like after it is found

ALL ABOUT BUILDINGS 12 June 2009

Posted by idhay30 in Uncategorized.
add a comment

For you who want to understans building materials and finishing